Yang dimaksudkan keyakinan disini adalah sesuatu yang kita yakini dan hidup didalam batin kita, yang entah secara sadar atau tidak, menentukan sikap-sikap dan tindakan kita.
Keyakinan seperti itu bisa terwujud " aturan atau hukum yang menyatakan sebab akibat". yang hidup didalam hati atau dalam benak kita. Misalnya :
- Bila usulan saya ditolak tiga kali, maka saya tidak perlu usul lagi.
- Bila saya mau kaya, maka saya harus kerja keras.
- Bila saya kurang tidur, maka saya akan loyo.
- Bila tidak memiliki gelar sarjana, maka jangan harap bisa jadi manajer.
Dengan demikian sengaja susunan " Bila...maka..." ditegaskan disini, walau secara ketatabahasaan salah. Dalam bentuk lain, " aturan dalam hati" itu bisa saja tampil seperti :
- Kalau tiga temanku yang lebih pandai daripadaku saja gagal menjalankan bisnis seperti itu, mana mungkin aku bisa berhasil ?
- Keluargaku bukan pedagang, maka tak heran bila aku tak cocok di marketing.
keyakinan disini juga bisa berarti, "identitas" atau " rumusan global menganai sesuatu" atau " pertanyaan mengenai sesuatu" yang hidup didalam hati atau benak kita, dan mempengaruhi sikap maupun tindakan kita. Misalnya :
- Hidup adalah perjuangan.
- Uang adalah sumber dari segala masalah.
- Saya adalah orang yang tidak berbakat sales.
- Saya adalah orang yang beruntung.
No comments:
Post a Comment